Kamis, 06 Juni 2013

PERAN PENDIDIKAN DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1   Latar belakang


Peran pendidikan sangat penting untuk membangun manajemen sumber daya yang berkualitas, Sumber daya manusia merupakan elemen utama organisasi dibandingkan dengan elemen lain seperti modal, teknologi, dan uang sebab manusia itu sendiri yang mengendalikan yang lain. Membicarakan sumberdaya manusia tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan atau proses manajemen lainnya seperti strategi perencanaan, pengembangan manajemen dan pengembangan organisasi. Keterkaitan antara aspek-aspek manajemen itu sangat erat sekali sehingga sulit bagi kita untuk menghindari dari pembicaraan secara terpisah satu dengan lainnya. manajemen sumber daya adalah perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Untuk membangun manajemen sumber daya manusia yang berkualitas tidak pernah lepas dari pendidikan. Pendidikan bertujuan bukan hanya membentuk manusia yang cerdas otaknya dan trampil dalam melaksanakan tugas, namun diharapkan dan dengan memberikan beasiswa pendidikan kepada karyawan yang berprestasi. menghasilkan manusia yang memiliki moral. Untuk membangun manajemen sumber daya yang berkualitas maka harus meningkatkan kualitas SDMnya misalnya dengan membangun  pendidikan karyawan yang baik dan berkualitas, apabila manajemen sumber dayanya sudah berkualitas maka proses dalam manajemen sumber daya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengontrolan terhadap sumber daya manusia juga akan lebih maksimal dan akan menghasilkan manajemen sdm yang berkualitas, untuk meningkatkan kualitas pendidikan sdm misalnya  dengan memberikan pelatihan kepada karyawan.

1.2   Rumusan Masalah

1. Apa manajemen sumber daya manusia
2. Pembangunan pendidikan
3. Peran pendidikan dalam merespon kebutuhan SDM
4. Peran pendidikan dalam manajemen sumber daya manusia

1.3  Tujuan

Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk penyerapan ilmu mata kuliah manajemen SDM khususnya dalam pentingnya pendidikan dalam manajemen sumber daya manusia. Tujuan khusus dalam pembuatan makalah ini adalah melengkapi tugas dalam mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.
Manfaat Penulisan :
Bagi rekan-rekan mahasiswa
Makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai manajemen sumber daya manusia khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dalam manajemen sumber daya
Bagi Pembaca
Makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai manajemen sumber daya manusia dan agar para pembaca dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 2

PEMBAHASAN


2.1  Apa manajemen sumber daya manusia


Di dalam organisasi ada beberapa orang yang melakukan kegiatan sesuai tugas masing-masing dan mereka saling berinteraksi. Sebenarnya bukan hanya interaksi saja namun setiap individu di dalamnya perlu dipacu untuk terus andil mengambil peran dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu pengelolaan sumber daya manusia di dalam organisasi sangatlah penting. Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen organisasi yang memfokuskan pada pengelolaan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia dibagi dalam beberapa area kerja yaitu desain organisasi, pengembangan organisasi, perencanaan dan pengembangan karir pegawai, perencanaan sumber daya manusia, sistem kinerja pegawai, kompensasi dan gaji, kearsipan pegawai. Perlu dipahami juga oleh suatu organisasi bahwa pilar utama dalam membangun organisasi yang berwawasan global adalah kemampuan setiap individu yang tergabung dalam organisasi. Satu pertanyaan kritis muncul karakteristik individu seperti apa yang dibutuhkan oleh suatu lembaga dalam era reformasi. Karakteristik sumber daya manusia yang diperlukan saat ini adalah mempunyai integritas, inisiatif, kecerdasan, keterampilan sosial, penuh daya dalam bertindak dan penemuan baru, imajinasi dan kreatif, keluwesan, antusiasme dan mempunyai daya juang (kecerdasan adversity / kemampuan mengubah hambatan menjadi peluang), mempunyai pandangan ke depan dan mendunia. Kemampuan-kemampuan diatas adalah kemampuan yang dianggap sesuai untuk era reformasi. Dalam recruitment dan pengembangan sumber daya manusia tentunya mengacu kepada karakteristik-karakteristik di atas. Di dalam mengelola SDM yang merupakan suatu sistem maka beberapa aspek yang menjadi perhatian dalam pelaksanaannya harus saling bergantung satu sama lain. Setiap manajemen dari setiap organisasi akan selalu melibatkan pelaksanaan dari beberapa kegiatan yang berbeda serta penggabungan dari semua kegiatan dalam sebuah kesamaan sehingga kegiatan-kegiatan tersebut bisa diadministrasikan. Dalam bidang administrasi yang paling penting dalam sistem organisasi itulah yang dimaksud dengan manajemen sumber daya manusia.
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya manusia  (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologisosiologi, dll.
 Unsur MSDM adalah manusia
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengebangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya. Menurut pandangan baru terhadap manajemen sumber daya manusia adalah manajemen sumber daya manusia memiliki peran strategis dalam organisasi yaitu untuk memperoleh dan mempertahankan keunggulan kompetitif organisasi. Dimana pandangan baru itu dapat dilakukan melalui pengawasan anggaran yang akuntabel, peningkatan dan pengembangan daya saing secara komparatif, optimalisasi pemberdayaan semua sumber daya organisasi, dengan menggunakan strategi pendekatan manajemen proaktif untuk meningkatkan kreativitas dan fleksibilitas organisasi. Untuk lebih jelasnya terhadap pandangan baru manajemen sumber daya manusia menunjukkan bahwa :
a.    Sebagai fungsi atau subsistem diskrit yang di harapkan mampu melaksanakan  transformasi knowledge yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas-tugas khusus.
b.    Serangkaian sistem yang terintegrasi dan bertujuan untuk meningkatkan performans  seluruh sumber daya manusia.
c.     Adanya suatu penerapan konsep outsourcing yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen sumber daya manusia.
d.     Posisi manajemen sumber daya manusia dalam generasi knowledge management menjadi semakin penting, terutama yang berkaitan dengan perannya untuk berpartisipasi aktif dalam berbagi pengetahauan yang dimiliki serta menampilkan semangat belaajr mandiri dan berinovasi. Seiring munculnya perubahan konsep dalam pandangan baru terhadap manajmen sumber daya manusia, Lengnick Hall (2003:7) dalam Tjutju Yuniarsih dkk (2008:68) mengemukakan tiga fungsi urgent yang mendesak bagi manajemen sumber daya manusia untuk memenangkan persaingan global yaitu:
a. Membangun kemampuan stratejik
b. Memperluas ikatan
c. Mengelola peran baru.
Disamping itu untuk membantu mengembangkan kecerdasan dalam seluruh aspek kemanusiaan dan membentuk kematangan manusia dalam merespons diperlukan sentuhan dan pendekatan pendidikan secara utuh, yaitu menckup kemampuan koknitif untuk meningkatkan IQ, kemampuan afektif untuk mematangkan EQ dan SQ serta
kemampaun psikomotorik untuk melahirkan manusia-manusia unggul yang terampil.

2.2  Pembangunan Pendidikan

Adanya pergeseran pandangan baru terhadap manjemen sumber daya manusia tersebut diatas berdampak pada perubahan peran manusia dalam organisasi. Hal ini menuntut adanya pengingktatan kompetensi sumber daya manusia yang dibutuhkan organisasi. Berdasarkan pasal 1 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengemukakan bahwa ” Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, bangsa dan negara” Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa pendidikan sesungguhnya adalah suatu proses pembelajaran melalui interaksi manusia yang bertujuan untuk terjadinya suatu perubahan perilaku menuju kematangan dan pendewasaan diri para pelajar dalam bersikap, berpikir dan bertindak dengan berpijak pada aturan yang berlaku. Kebiasaan pemerintah kita dalam melakukan justifikasi kepentingan program-program dibidang pendidikan adalah berdasar pada pemikiran jangka menengah yang mengaitkannya dengan legalitas kemapanan yang bersifat normative. Akibatnya tujuan pendidikan selalu dirumuskan dalam "bahasa tamsil" yang sangat utopis dan kurang menggambarkan rumusan-rumusan permasalahan dan “prioritas” yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Problema-problema pendidikan kita semakin kompleks dan semakin sarat dengan tantangan. Kebijakan dan program-program pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan nampak tidak memberi jawaban solutif terhadap permasalahan-permasalahan
pendidikan yang berkembang. Kebijakan dan perubahan-perubahan pendidikan kita, kurang memliki “prioritas” yang ingin dicapai. Katakan saja, persoalan dana pendidikan, persoalan manajemen pendidikan dengan konsep manajemen berbasis sekolah [MBS] dan akreditasi, kebijakan perubahan kurikulum dari KBK menjadi KTSP, persoalan kompetensi dan sertifikasi guru dan dosen, ujian nasional yang menuai protes dari siswa, yang berdampak penyelesaian sekolah di Paket C. Hal yang sangat menyedihkan dalam kebijakan pendidikan di negara yang kita cintai ini. Indikator ini menunjukan kurang terarahnya kebijakan-kebijakan pendidikan. Beberapa pakar dan pemerhati pendidikan, mengatakan bahwa  pendidikan di Indonesia selalu dirumuskan dalam "bahasa tamsil" yang sangat “utopis” dan kurang menggambarkan rumusan-rumusan permasalahan dan prioritas persoalan pendidikan yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
Dari persoalan-persoalan di atas, paling tidak ada dua hal pokok yang menyebabkan program-program pendidikan dirasakan “tumpul” dan “tidak membumi” untuk menjawab persoalan pendidikan di Indonesia : Pertama, tidak adanya "national assessment" untuk menggambarkan kondisi dan permasalahan pendidikan yang didasarkan pada suatu ukuran kemajuan tertentu [benchmark] secara terbuka [accountable], sehingga publik dengan mudah mengikuti dan “mengevalusi” kemajuan pendidikan yang ada. Kedua, program-program pendidikan yang dilaksanakan tidak diturunkan dari tujuan-tujuan yang mengacu pada hasil-hasil yang memiliki kriteria pencapaian yang jelas dan dapat terukur realisasinya.

2.3  Pendidikan Dalam Merespon Kebutuhan SDM        

Secara skematis adanya saling ketergantungan antara pendidikan dengan perkembangan bisnis dalam merespon kebutuhan sumber daya manusia.yang unggul mampu menampilkan kinerja yang bermutu. Konsep learning organization berkenaan dengan berbagai upaya untuk Melaksanakan pembelajaran secara terorganisasi, sehingga bisa mencapai suatu tujuan yang diharapkan, terutama dalam membentuk kematangan pribadi dan dalam masyarakat.
Dengan demikian sesungguhnya learning organization adalah untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam berorganisasi, sehingga tercipta sinergi kelembagaan yang berkelanjutan. Nilai-nilai individu teintegrasi pada budaya organisasi yang beradab dan bermartabat dengan didukung oleh suatu komitmen yang kuat terhadap visi yang diyakini bersama. Dimana proses belajar tersebut berorientasi pada kebutuhan untuk terus meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, sesuai dengan adanya tuntutan perubahan dalam berbagai bidang kehidupan. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan berbagai cara dan strategi, diantanya adalah sebagai berikut :
a. Melalui pre service education
b. Melalui in service education
Keunggulan mutu sumberdaya manusia akan ditandai oleh sinergi antara keluasan penguasaan ilmu pengetahuan dan ketrampilan memanfaatkan teknologi informasi, yang diwujudkan dalam perilaku keseharian secara nyata. Maka hal ini akan mendorong organisasi untuk meraih competitive advantages and comvarative advantages.

2.4 Peran Pendidikan Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia.
 Dalam persaingan global yang semakin ketat dewasa ini, peran pendidikan dalam manjemen sumber daya manusia bahwa pendidikan semakin penting dalam rangka human invesment. Dimana organisasi akan membutuhkan kehadiran sumber daya manusia produktif, kreatif, inovatif dan profesional. Dengan demikian maka harus diciptakan strategi pedagogik untuk mewujudkan suasana kondusif yakni competitive intelegence dan memenangkan komptesisi bisnis global melalui kerjasama kemitraan dalam sebuah kolaborasi networking. Dalam membangun networking bisnis pada saat sekarang, persaingan justru dilakukan di dalam wadah kerja sama. Dengan kata lain pendidikan dan pelatihan merupakan salah sau langkah stratejik untuk meningkatkan mutu kinerja sumber daya manusia agar mampu merespon tantangan dunia bisinis, khusunya melalui peningkatan produktivitas individu dan kelompok. Proses belajar dalam mengantisipasi perubahan dan perkembangan bisnis, bukan semata-mata melalui jalur pendidikan formal pada berbagai jenjang pendidikan, melainkan lebih cenderung pada proses learning dalam praktik bisnis. Dalam upaya untuk menjalankan manajemen sumber daya manusia yang lebih efektif, ada banyak gagasan baru yang diperkenalkan kedalam sistem sekolah, disertai dengan revisi terhadap gagasan lama yang sudah dijalankan sekian lama. Sebuah gagasan atau proses yang saat ini banyak menyita perhatian adalah manajemen berbasis sekolah. Setiap proses yang bisa mengembangkan manajemen sumber daya manusia di sebuah sekolah, pada akhirnya akan mampu mengembangkan kemampuan belajar para siswa. Kita ketahui bersama bahwa manajemen berbasis sekolah bisa didefinisikan sebagai sebuah proses yang melibatkan setiap individu yang bertanggung jawab untuk menerapkan sebuah keputusan ke dalam proses pengambilan keputusan itu sendiri. Setiap individu yang sangat terpengaruh oleh sebuah keputusan harus memainkan peran penting dalam proses pengambilan keputusan tersebut. Bahkan setiap usaha dalam bidang pendidikan cenderung akan lebih efektif jika dilakukan oleh individu-individu yang memiliki sense of belonging serta bertanggungjawab terhadap proses yang sedang dijalankan. Apabila manajemen berbasis sekolah dapat berfungsi pada tingkatan yang maksimal, maka sebagian besar keputusan akan bergerak dari bawah ke atas dan hanya ada sedikit keputusan yang turun dari atas ke bawah. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa setiap individu akan terlibat dalam upaya pemecahan masalah yang mereka hadapi, dengan tingkat kemampuan problem solving mereka masing-masing.

BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan


Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan sangat  penting dalam menunjang kualitas manajemen sumber daya manusia. Sehingga peranan pendidikan dan pelatihan tersebut sangat urgen dalam mengembangkan manajemen sumber daya manusia, dengan adanya pembanguna pendidikan juga berperan penting terhadap sumber daya manusia dimasa yang akan datang,dan dengan memberikan pendidikan kepada karyawan juga sangat berperan penting  dalam pelaksanaan manajemen sumber daya manusia dan apabila karyawan memiliki pendidikan yang baik maka perusahaan akan memiliki tenaga kerja yang ahli dan terampil, meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, meningkatkan produktivitas kerja, mengurangi biaya karena waktu yang terbuang akibat kesalahan-kesalahan, meningkatkan mutu hasil kerja, meningkatkan keuntungan, mempunyai karyawan yang senantiasa termotivasi dan merasa memiliki perusahaan sehingga membantu peningkatakan image positif perusahaan. Dengan demikian kita harus bekerja sama untuk meningkatkan mutu pendidikan karena pendidikan yang baik sangat berperan penting terhadap sumber daya manusia.